Antara Waktu Akhir Jabatan dan Target yang Dicapai DPW Hidayatullah Sumatera Barat





 5 Tahun adalah waktu yang tidak lama, waktu yang terus berjalan, dan masa kepemimpinan yang diamanahkan pun perlahan mendekati garis akhirnya. Sebuah jabatan adalah amanah sehingga bukanlah tujuan, melainkan wasilah (sarana) untuk menunaikan tanggung jawab dakwah, tarbiyah, dan pengabdian terhadap ummat.

Begitupun amanah di Hidayatullah Sumatera Barat, perjalanan kepemimpinan yang hampir 5 tahun ini adalah bagian dari ikhtiar untuk menghadirkan sistem kehidupan Islami dalam bingkai organisasi yang terarah dan terpadu karena sesuai juga dengan visi Hidayatullah yaitu Membangun Peradaban Islam.
Membangun peradaban Islam berarti memanifestasikan iman dalam bentuk kehidupan dan itu sangatlah sulit karena dalam setiap aktivitas kita semua harus lah berlandaskan Al-Qur’an dan As-Sunnah.

Karena itulah juga yang harus dikolerasikan terhadap target yang kita rancang, apakah departemen ekonomi misalnya, mampu untuk membuat target yang pencapaiannya pada ekonomi kerakyatan yang tidak mencederai siapapun. 

Sebagaimana yang telah dirancang dalam rencana kerja, target-target strategis telah ditetapkan di awal periode. Dan kita semua lihat bahwa sebagian di antaranya telah dicapai, namun kalau kita telusuri lebih dalam masih ada PR besar yang harus dilanjutkan oleh estafet kepemimpinan berikutnya.

Capaian Strategis yang Sudah tercapai

Pendidikan


Dalam bidang pendidikan sudah banyak pelatihan-pelatihan yang dilakukan, ToT, peningkatan kinerja kepala sekolah, menyusun kurikulum dan lain sebagainya. Bahkan banyak penambahan fasilitas-fasilitas yang ada (penambahan sekolah di Agam dan solok).

Pengkaderan


Program kaderisasi berjalan lebih sistematis melalui berbagai pelatihan, daurah, dan penempatan kader di wilayah perintisan baru.

Kemandirian Ekonomi Ummat dan Lembaga
Beberapa unit usaha telah ada sebagian besar di Mentawai.

Konsolidasi Wilayah

Konsolidasi organisasi telah berhasil memperkuat jaringan dakwah di beberapa wilayah kabupaten/kota di Sumatera Barat contoh Agam dan Solok.
Dan masih banyak lagi pencapaian yg di raih.


Jadi, Apa Refleksi Menjelang Akhir Jabatan ini?

Dalam semua pencapaian yang ada masih banyak hal yang belum tercapai secara maksimal dan bahkan menjadi sinian PR besar kedepannya. Ada cita-cita besar yang masih tertunda: pembangunan kampus Agam, kualitas pendidikan Mentawai, Solok dan Agam, terpenuhinya DPD di setiap kabupaten/kota Sumatera Barat (19 Kabupaten/Kota), serta ekonomi mandiri organisasi. Keterbatasan SDM yang paling mendasar dan ketidak mampuan SDM yang ada (perlu di Upgrading), namun tidak menjadi alasan untuk berhenti bergerak.

Menjelang akhir masa jabatan ini, yang paling penting bukanlah berapa banyak penghargaan yang diterima, tetapi seberapa kuat pondasi yang ditinggalkan untuk keberlanjutan gerakan ini. 
Kepemimpinan hanyalah giliran, tapi perjuangan adalah estafet. Amanah harus dilanjutkan, dan tanggung jawab tetap melekat dalam bentuk dukungan, nasihat, dan kontribusi dalam posisi apapun.

Dan pada akhirnya dalam masa akhir jabatan ini kami hanya bisa menyampaikan terima kasih atas dukungan seluruh elemen jamaah, asatidz, serta simpatisan yang telah bersama berjuang membangun miniatur-miniatur peradaban Islam di ranah minang ini. 

Semoga Allah menjadikan pahala yang tidak terputus atas amal jariyah ini, dan apa yang belum tercapai dapat dilanjutkan oleh generasi berikutnya dengan semangat yang lebih besar.
Akhir jabatan bukanlah akhir perjuangan. Ini hanyalah sebuah babak yang akan disusul oleh babak berikutnya dalam sejarah dakwah Hidayatullah Sumatera Barat.
Wallahu a’lam bishshawab.

Editor : Bg Jay AI




0 Komentar