Dari Azab yang Menakutkan Menjadi Candaan Kekinian

 

Belakangan, dunia maya sedang heboh diramaikan sebuah tren AI yang baru: candaan tentang azab.konten yang sengaja dibuat sebuah Potongan video, meme, bahkan konten parodi tentang tema siksa akhirat viral dan jadi bahan bercandaan bahkan bahan ajakan-ajakan dengan nada membuat tawa. 

Kalimat seperti “neraka kami datang” atau “ini nerakanya guys” dipakai untuk lelucon di sebuah konten media, Sekilas mungkin lucu — tapi apakah kita sadar: apa yang sedang kita candai bukan sekadar kisah untuk mengandung tawa, melainkan peringatan dari Allah SWT untuk kita?

Mari kita buka kembali firman Allah dalam QS. Al-Hajj: 19–22:

“Inilah dua golongan (golongan mukmin dan kafir) yang berselisih tentang Tuhan mereka. Maka orang-orang yang kafir, akan dibuatkan untuk mereka pakaian dari api neraka. Disiramkan air yang mendidih ke atas kepala mereka, yang melelehkan isi perut dan kulit mereka. Dan untuk mereka palu-palu dari besi. Setiap kali mereka ingin keluar dari neraka karena kesengsaraan, mereka dikembalikan lagi ke dalamnya, dan dikatakan kepada mereka: ‘Rasakanlah siksa neraka yang membakar ini!’”

Ayat diatas bukan candaa atau dongeng belaka. Ini bukan konten media horor yang fiksi atau tidak nyata. Ini adalah realita balasan yang dijanjikan Allah Kepada kita yang selalu lalai atas nikmat-Nya. Sebuah peringatan keras Sang khalik tentang nasib orang-orang yang mengingkari-Nya, atau peringatan untuk kita yang sudah lagi tak taat kepada-Nya.
Bukankah kita di ciptakan di dunia ini hanya untuk beribadah kepada Allah. Lalu kenapa kita tidak mengerjakannya ? 

Ini selaras dengan Al-Qur’an bahwa tujuan manusia diciptakan di dunia, menurut Al-Qur'an, adalah untuk beribadah kepada Allah SWT. Ini tercermin dalam ayat Al-Qur'an surat Adz-Dzariyat ayat 56:
 "Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku". 

Tapi hari ini, azab yang begitu menakutkan telah disulap jadi bahan guyonan. Bahkan sesuatu yang dulu membuat para sahabat menangis sehari semalam, kini menjadi punchline 15 detik atau lebih di TikTok, IG, FB dan sejenisnya. Padahal, Rasulullah ï·º pernah bersabda:
“Seandainya kalian mengetahui apa yang aku ketahui, niscaya kalian akan sedikit tertawa dan banyak menangis.”(HR. Bukhari dan Muslim)

Lalu menjadi Pertanyaannya yang paling mendasar ialah, apa yang telah terjadi dengan hati kita?Mengapa azab yang menakutkan tidak lagi menakutkan, Mengapa azab yang menyedihkan tidak lagi menyedihkan bahkan  azab yang membuat kita tidak enak makan dan tidur karena membayangkan kita berada didalamnya, tapi malah berubah bahkan mengundang tawa?

Ini bukan tentang salah atau tidaknya bercanda. Tapi tentang hilangnya rasa takut dan gentar terhadap neraka Jahannam— sesuatu yang seharusnya bisa menjadi kontrol terbesar dalam hidup kita, karena kalau kita mau melakukan sesuatu yang dilarang sama Allah kira akan ingat tentang hal itu (oh ia ada Neraka, apakah saya akan masuk neraka jika saya melakukan ini). Jika kita tak lagi takut pada azab, lalu apa yang akan menahan kita dari berbuat dosa?

Kita sedang hidup di zaman yang aneh. Saat keseriusan dianggap lebay, dan candaan dianggap wajar, meski merusak nilai-nilai iman. Tapi masih ada waktu — untuk sadar, untuk kembali, untuk istighfar. Bukan untuk menjadi ekstrem, tapi untuk mengembalikan kehormatan nilai-nilai yang sakral.

Mari jaga lidah, jaga hati, dan jaga konten yang kita sebarkan. Karena yang kita candai hari ini, bisa jadi akan menjadi kenyataan yang kita tangisi kelak.
Editor: Bg Jay AI

Gambar diambil dari web

1 Komentar